makalah
Sistem
Informasi Manajemen
Tentang
Tujuan SIM
Pada Organisasi Swasta dan Publik
Dosen
Pembimbing:
Aldri Frinaldi, SH., M. Hum.
19700212 199802 1 001
19700212 199802 1 001
OLEH:
FADHILA YANI
1101594
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Di zaman sekarang ini
perkembangan kemajuan tehnologi dan pengetahuan sangatlah bermanfaat bagi
kepentingan suatu organisasi. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana
menguasai atau mengatasi banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari
segala penjuru dunia. Suatu organisasi pasti akan berhubungan langsung dengan
masyarakat, sebagai pihak yang di jadikan sasaran. Untuk itu suatu organisasi
seharusnya membutuhkan informasi yang menyangkut perilaku masyarakat / respon
masyarakat terhadap kinerja organisasinya. Maka dari itu suatu organisasi
memerlukan suatu sistem informasi untuk
membantu organisasi tersebut mencapai tujuannya.
Menurut
Sutabri (2008), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
Kebutuhan
informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya
setiap fungsi dari unit organisasi. Menurut Gordon B. Davis (1999), informasi
adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Untuk itu sebuah informasi dikatakan berkualitas jika data tersebut memiliki
kriteria sebagai berikut :
1.
Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan. Apabila kebutuhan informasi untuk suatu organisasi maka
informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai
tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Akurat
artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Keakuratan informasi
biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama
data tersebut dianggap akurat.
3. Lengkap
artinya bahwa informasi yang diperoleh menyajikan gambaran lengkap dari suatu
permasalahan atau penyelesaian.
4.
Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat
yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tidak
terkendali atau kesempatan menghilang. Informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai
lagi.
Informasi
yang relevan, akurat, lengkap dan tepat dapat diperoleh dengan mengoptimalkan
penggunaan sistem dan teknologi informasi.
Indikator kesehatan organisasi akan
terlihat pada lancar tidaknya pencapaian tujuan organisasi. Ketidaksetabilan
dalam pencapaian tujuan karena terhambatnya informasi seperti hasil keputusan yang tidak menggambarkan
persoalan yang dihadapi, karena memang tidak didukung dengan informasi yang
berkualitas, yang dibarengi dengan proses komunikasi yang tidak sampai sasaran
baik karena kesalahan user ataupun penyajian output dari analis sistem,
pengaruh yang lain adalah berkaitan dengan proses manajemennya.
Seperti diketahui organisasi publik diwarnai
dengan sistem yang begitu tersentralistis dan seragam untuk semua departemen.
Perubahan-perubahan yang muncul yang berkaitan dengan perkembangan teknologi
akan sulit sekalli diterima sebagai realita yang harus diterima. Lain halnya
dengan organisasi privat yang cenderung mengutamakan keuntungan, sehingga
manajemen yang dipersiapkan memang hanya tertuju untuk memperoleh keuntungan
dan sistemnyapun tidak terlalu berbelit. Kenapa terdapat perbedaan ini?
Mungkinkah terdapat perbedaan tujuan penggunaan Sistem informasi pada
organisasi publik dan privat?.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka
kita perlu mengkaji lebih dalam tentang tujuan penggunaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) pada organisasi publik dan privat.
1.2.Rumusan Masalah
a.
Perbedaan
Organisasi Publik dan Organisasi Privat
b. Tujuan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pada
Organisasi Publik dan Organisasi Privat
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Perbedaan
Organisasi dan Privat Secara Umum
Sebelum kita
mengulas perbedaan organisasi publik dan organisasi privat ditinjau dari
pendekatan sistem informasi, ada baiknya kita melihat perbedaan organisasi
publik dan organisasi privat secara umum terlebih dahulu. Berikut adalah
perbedaan organisasi publik dan organisasi privat secara umum.
1. Organisasi Publik
a. Pengertian
Istilah publik berasal dari bahasa Latin “of people” (yang berkenaan dengan
masyarakat). Sasaran organisasi publik ditujukan kepada masyarakat umum.
Organisasi publik adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan
kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya.
b. Lingkungan
Organisasi
1.
Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan
sesuatu, organisasi publik terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
2.
Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui
lingkungan otorisasi tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk
mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini merupakan
dasar bagi organisasi publik untuk membangun kapasitas organisasi dan kemampuan
operasionalnya.
3.
Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik,
bukan didasarkan pada hukum penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui
proses birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi
2. Organisasi Privat
a. Pengertian
Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran
organisasi privat ditujukan pada hal – hal yang „terpisah‟ dari masyarakat
secara umum. Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan
untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari
kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar.
b. Lingkungan
Organisasi
1. Lingkungan
otorisasi, misal dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham yang menentukan
pendanaan dan batas – batas wewenang
perusahaan. Akan tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi privat
tidak sekompleks organisasi publik.
2. Proses
penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitikberatkan proses pengambilan
keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga pengambilan keputusan
biasanya berlangsung lebih cepat.
Secara umum, perbedaan antara organisasi
publik dan privat dapat dibedakan sebagai berikut:
Perbedaan
|
Organisasi Publik
|
Organisasi Privat
|
Tujuan organisasi
|
Nonprofit motive
|
Profit Motive
|
Sumber pendanaan
|
Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD,
penjualan aset negara, dsb.
|
Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva
Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham
|
Pertanggungjawaban
|
Pertanggungjawaban kepada masyarakat (publik) dan parlemen (DPR/DPRD)
|
Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditor
|
Struktur organisasi
|
Birokratis,kaku, dan hierarkris
|
Fleksibel: datar, piramid, lintas fungsional, dsb.
|
Karakteristik anggaran
|
Terbuka untuk publik
|
Tertutup untuk publik
|
Sistem akuntansi
|
Lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas
|
Akuntansi berbasis akrual
|
2.1. Tujuan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pada
Organisasi Publik dan Organisasi Privat
Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi
Privat ditinjau dari pendekatan sistem infornasi terletak pada tujuan dan
departemen/fungsi-fungsinya. Berikut perbedaan organisasi Publik dan Organisasi
Privat ditinjau dari pendekatan sistem informasi.
a. Organisasi
Privat
1. Tujuan yang dilayani adalah pelanggan
2. Memiliki fungsi / departemen Bisnis
Seperti : Departemen Produksi, Departemen
Pemasaran, dll
Adapun tujuan Strategis Untuk Sistem
informasi manajemen (SIM) dapat menolong organisasi privat untuk :
(1)
meningkatkan efisiensi operasional,
Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam
teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
(2) memperkenalkan
inovasi dalam bisnis
Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM
(automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan
dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah
sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen
perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar.
Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan
sistem reservasi dari penerbangan lain.
(3) Membangun
sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam
keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat
lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan
untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat
menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi
ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien
dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang
menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu
merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
b. Organisasi
Publik
1.
Tujuan yang dilayani adalah citizen
2.
Memiliki fungsi / departemen Publik
Seperti
: o Bagian Kependudukan (SIMDUK),
o
Bagian Keuangan Negara (SIAPUDA),
o
Bagian Sistem Informasi Pusat Pelayanan Publik
o Bagian Sistem Informasi Kepegawaian
Yang paling menonjol penerapan SIM di
sektor public ditandai dengan dicanangkannya sistem E-Government yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien serta menjamin transparansi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan misi tersebut ada beberapa patokan
pelayanan informasi publik yang tertuang dalam UU NO.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik yang harus
diingat oleh setiap pelayan public. Yakni :
1. transparansi
adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. kemandirian
adalah suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
prinsip korporasi yang sehat.
3. akuntabilitas
adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif
4. pertanggungjawaban
adalah kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat
5.
kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak pemangku kepentingan(stakeholder) yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Terlepas dari
semua itu perkembangan sistem informasi manajemen dalam administrasi public
memang belum sempurna apalagi dikaitkan dengan pemerintahan daerah. Banyak
kendala yang dihadapi dan belum terlesaikan hingga saat ini. Salah satu
permasalahan penerapan sistem informasi manajemen yang ideal adalah kurangnya
pemahaman mengenai konsep ini terlebih pada sumber daya manusia yang belum
cukup mampu menerapkan konsep ini disetiap sisi pemerintahan. Hingga saat ini
Indonesia masih dalam proses mengembangkan SIM nya dalam rangka mewujudkan
pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat luas.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Sistem Informasi ialah kombinasi dari
Teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi tersebut
untuk tujuan mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang luas, istilah
sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses tercapainya suatu tujuan dalam organisasi. (sumber:
Wikipedia.com)
Banyak sekali manfaat yang didapatkan sebuah organisasi
jika menggunakan Sistem Informasi ke dalam kegiatan atau operasional sebuah
organisasi. Secara umum, sistem Informasi Manajemen merupakan sistem
informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Adapun tujuannya secara umum adalah:
- Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
3.2. Saran
Dari penguraian di atas, kita telah dapat membedakan antara tujuan
penggunaan SIM di organisasi publik dan privat. Saran penulis atas tujuan
masing-masing organisasi tersebut adalah agar dapat menerapkan SIM secara benar
dan sesuai tujuan yang telah direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar