Jumat, 29 November 2013

POTENSI PARIWISATA DAN BUDAYA DI KABUPATEN SOLOK


POTENSI PARIWISATA DAN BUDAYA DI KABUPATEN SOLOK

Dosen Pembimbing:

Aldri Frinaldi, S.H, M.Hum
NIP: 19700212 199802 1 001

Oleh:

Fadhila Yani
NIM: 1101594


ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013


Kabupaten Solok di Sumatra Barat memiliki beberapa objek wisata alam dan budaya indah, termasuk yang sudah mendunia.

Bagi Anda yang belum pernah ke Sumatra Barat, Anda mungkin hanya pernah mendengar Kabupaten Solok sebagai lokasi Danau Singkarak. Akan tetapi, Danau Singkarak yang indah ternyata sudah menjadi objek wisata yang mendunia, terutama setelah ada ajang balapan sepeda bergengsi dunia,
Tour de Singkarak, yang digelar beberapa bulan silam.

·                     Danau Singkarak
Danau Singkarak, adalah danau terluas ke-2 setelah Danau Toba yang berada di Sumatera Utara. Luasnya yang mencapai 107,9 km persegi membentang di dua kabupaten  Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatera Barat. Danau Singkarak juga merupakan hulu dari Sungai Ombilin dan Sungai Anai dan  Danau Singkarak juga Salah Satu ikon Pariwisata Sumatera Barat.

Keindahan alam, kesejukan udaranya, dan air yang jernih menjadi daya tarik wisatawan untuk berlibur ke wisata alam ini. Bila ingin menikmati danau ini dari dekat, wisatawan bisa menyewa perahu untuk berkeliling danau dengan harga yang terjangkau.

Faktanya danau yang berada pada ketinggian 362,5 m ini juga dihuni oleh spesies ikan yang hanya bisa hidup di perairan ini. Ikan-ikan tersebut dinamakan Ikan Bilih (Mystacoleuseus Padangensis) oleh masyarakat setempat. Tidak ada yang bisa membudidayakan ikan ini di luar habitatnya, sekalipun dengan jala terapung yang ada di Danau Singkarak.

Pada moment-moment tertentu sering diadakan perlombatan/event perahu tradisional tingkat daerah ataupun tingkat nasional di danau ini. Selain untuk berekreasi, aliran air Danau Singkarak juga digunakan sebagai penggerak generator PLTA Singkarak yang berada di dekat Lubuk Alung.

Wisatawan yang ingin menghabiskan malam di daerah ini bisa menggunakan sarana penginapan berupa hotel dan wisma yang ada di sepanjang danau.(Hotel Palapa,Jayakarta dan Hotel Sumpur). Kalau untuk urusan perut, wisata bisa memilih tempat makan yang banyak berjejer di lokasi wisata dengan menu yang beraneka ragam.

Wisata alam yang satu ini memang pantas untuk dikunjungi saat liburan bersama keluarga dan teman-teman. Akses yang dilewati bisa ditempuh melalui jalur darat. Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi dalam waktu 2,5 jam dari Kota Padang.

Untuk persoalan biaya transportasi cukup tejangkau. Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan kendaraan umum berkisar antara Rp20.000 sampai dengan Rp25.000. Bila ingin menggunakan jasa mobilsewaan, wisatawan perlu mengeluarkan kocek sekitar Rp400.000 per hari.
Sumber:Desi Puspasari- Detik Travel.

Ternyata, objek wisata di Solok bukan hanya Danau Singkarak. Kabupaten ini memiliki beberapa tujuan wisata alam dan budaya yang akan memuaskan hasrat traveling Anda. Berikut adalah beberapa di antaranya:

•    Danau Talang.
Danau ini berada di Kampung Batu Dalam, tepatnya di kaki Gunung Talang, sehingga pemandangannya sangat spektakuler. Terlebih, danau ini masih sangat asri dengan hanya dikelilingi kampung yang bersahaja sehingga sedap dipandang mata. Jalur menuju danau ini cukup jauh, dan bahkan ada yang belum diaspal, namun pemandangan menuju ke danau juga sangat indah yang dapat membayar semua perjuangan kesana.

•    Danau Kembar.
Danau Kembar adalah sebutan untuk Danau Di Ateh dan Di Bawah, dan dijuluki demikian karena keduanya memiliki kondisi alam serupa walau terpisah. Danau ini sudah menjadi lokasi wisata, terutama di Danau Di Ateh karena sudah disediakan dermaga speedboat untuk pengunjung yang ingin melihat-lihat danau. Pemandangan kedua danau ini indah karena masih asri, dan udaranya sangat sejuk.
Kawasan Danau Diatas dengan luas ±1720 Ha, memiliki panorama alam yang sangat indah dengan bukit-bukit yang mengelilinginya serta udara yang sejuk di sekitar danau menambah keeksotisan danau ini. Selain itu, tempat ini menawarkan panorama yang sangat mengesankan dari suasana desa yang berada di sekelilingnya dan cocok untuk pejalan kaki, berkemah, tempat permainan anak-anak, dan juga berkuda (Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok 2009). Daerah sekitar danau masih sangat alami, karena tidak adanya pabrik atau pun proyek-proyek yang mencemari air danau. Jika dilakukan pengkajian yang lebih mendalam tentang potensi kawasan Danau Diatas, maka dapat dijadikan salah satu kawasan tujuan wisata yang sangat menarik. Kegiatan wisata di Danau Diatas selain berupa wisata alam (ekowisata), juga dapat dikombinasikan dengan agrowisata, seperti pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Selain itu, masih banyak potensi yang belum dikembangkan secara maksimal sesuai dengan fungsinya seperti keanekaragaman fauna dan flora berupa organisme renik (fitoplankton dan zooplankton), ikan, tumbuhan air, potensi sumberdaya air, morfologi dan morfometri danau, dan potensi jasa lingkungan (pemandangan) dengan nilai estetika yang sangat potensial untuk kegiatan wisata.
Karakteristik potensi sumberdaya Danau Diatas dapat dikembangkan sebagai suatu kawasan ekowisata yang sangat potensial, selain itu tradisi dan kebudayaan masyarakat sekitar pun dapat mendukung pengembangan kegiatan ekowisata di Danau Diatas. Kegiatan ekowisata di Danau Diatas selain diharapkan dapat mempertahankan kelestarian danau, juga mempertahankan kelestarian budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kajian mengenai potensi sumberdaya Danau Diatas ini perlu dilakukan agar potensinya dapat dimanfaatkan dan dikelola secara berkelanjutan, karena diharapkan pengoptimalan potensi ini tidak mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar danau, sehingga Danau Diatas dapat dijadikan sebagai objek wisata danau berdasarkan konsep ekowisata.
Danau Diatas merupakan salah satu kawasan perairan di Kabupaten Solok yang menjadi tujuan wisata, dimana danau ini sering juga dikenal dengan istilah “Danau Kembar”. Selain sebagai kawasan wisata, Danau Diatas juga dimanfaatkan untuk aktifitas lainnya, seperti perikanan, perhubungan, pertanian, peternakan, dan kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar seperti mandi, cuci dan kakus (MCK). Danau Diatas memiliki dua pusat kawasan wisata yaitu Resort Alahan Panjang yang terdapat di Kecamatan Lembah Gumanti di bagian selatan danau, dan Dermaga Danau Diatas yang terdapat di Kecamatan Danau Kembar di bagian utara danau.
Menurut BAPPEDA Kabupaten Solok (2004) Resort Alahan Panjang merupakan kawasan wisata yang diarahkan pada kegiatan public, semi public, private, dan service area. Kawasan Resort Alahan Panjang memberikan pelayanan kepada wisatawan yang ingin bertamasya secara kelompok, keluarga, dan perorangan, serta wisatawan yang ingin bermukim dalam jangka waktu tertentu. Kawasan Resort Alahan Panjang Kawasan Dermaga Danau Diatas lebih diarahkan pada wisata air dimana eksploitasi kegiatan air lebih ditekankan dari pada kegiatan di darat. Konsepsi kawasan ditekankan pada public area dimana kegiatan wisata lebih bertumpu pada daerah terbuka baik di darat maupun di air.
Bagian barat danau merupakan inlet (bagian hulu) yang berasal dari aliran Sungai Batang Hari, air tanah dan air hujan. Kawasan ini merupakan daerah berbukit yang curam, sekitar tepiannya banyak ditumbuhi pepohonan, tanaman air, serta rumput liar. Bagian timur danau merupakan outlet (bagian hilir) yang berfungsi sebagai sumber air bersih bagi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Aliran air keluar terbagi menjadi dua aliran yaitu menuju sungai Alahan Panjang, dan menuju tempat penampungan air yang dikelola oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Alahan Panjang. Kawasan ini lebih landai dan aksesnya lebih mudah, sehingga kegiatan wisata banyak dilakukan di kawasan bagian timur danau seperti Resort Alahan Panjang dan Dermaga Danau Diatas.
Lokasinya sekitar 60 km dari Padang.

•    Masjid Tuo Kayu Jao.
Masjid bersejarah ini terletak tidak jauh dari Danau Kembar, dan merupakan masjid yang menjadi saksi berkembangnya agama Islam di Sumatra Barat. Masjid ini sudah berusia sekitar 5 abad, namun kondisinya masih bagus dan masih dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai tempat ibadah.

•    Bukit Cambai.
Bukit ini terkenal sebagai tempat trekking dengan tingkat kesulitan rendah. Selain udaranya yang sejuk dan segar, Anda bisa melihat keempat danau paling terkenal di Solok yaitu Danau Singkarak, Danau Kembar dan Danau Talang, jika naik ke puncaknya.

Beberapa objek wisata di Solok ini masih relatif sepi oleh pengunjung kecuali mungkin Danau Singkarak. Walaupun promosi turisme masih sangat dibutuhkan, namun suasana sepi ini bisa menguntungkan Anda, karena Anda bisa menikmati suasana dan pemandangan alam yang masih asri.

Kabupaten Solok mungkin terkenal dengan keindahan danau-danaunya seperti Singkarak dan Danau Kembar, serta potensi wisata alam dengan gunung talang dan perbukitan yang asri. Akan tetapi, Solok juga menyimpan berbagai objek wisata budaya yang indah dan memiliki nilai sejarah serta seni yang tinggi, salah satunya adalah rumah gadang Cupak.

Rumah gadang Cupak adalah salah satu rumah gadang yang ada di Kenagarian Cupak di Solok, selain rumah gadang Datuak Bagindo Majolelo di Paninggahan dan rumah gadang Sulik Aia. Walaupun sudah berusia ratusan tahun, namun rumah gadang ini masih terawat dan memiliki detail-detail seni serta arsitektur yang indah serta menakjubkan.

Ketika memasuki area rumah gadang ini, Anda akan melihat area depan, jalur masuk dan taman yang sangat bersih serta terawat. Kondisi rumah gadang juga masih bagus, dengan ukiran di dindingnya masih utuh dan atapnya yang meruncing yang menjadi ciri khasnya. Karena renovasi, atap rumah gadang yang dulunya terbuat dari ijuk ini sekarang sudah berubah menjadi atap lengkung dari seng.

Menaiki tangga tunggal yang ada di bagian depan, Anda akan melihat ukiran yang sangat detail pada papan-papan yang menjadi dinding. Ukiran tersebut berupa motif hias berulang yang menggambarkan, bunga, sulur tanaman, buah dan motif geometris.

Ketika masuk ke dalam rumah gadang Cupak ini, Anda akan disambut dengan ruang luas bertiang-tiang, serta beberapa kamar yang diperuntukkan bagi penghuninya, dimana tiap penghuni mendapat jenis kamar yang lokasinya berbeda sesuai statusnya. Di bagian belakangnya, terdapat ruang yang difungsikan sebagai dapur.

Rumah gadang Cupak termasuk salah satu bangunan yang istimewa, karena rumah gadang di Sumatra Barat sejatinya tidak boleh dibangun di sembarang tempat, kecuali jika tempat tersebut adalah bagian dari area yang berstatus nagari, yang walaupun berstatus di bawah kecamatan, namun pada kenyataannya lebih seperti suatu republik mini dengan sistem pemerintahan khusus berlatar-belakang adat istiadat.


Keindahan rumah gadang Cupak membuatnya dijadikan salah satu objek wisata budaya terkenal di Solok, dan sering direkomendasikan pada turis yang berkunjung ke sana. Hal ini tentu tidak lepas dari status Solok yang dijuluki Negeri Seribu Rumah Gadang.

Selain itu, kabupaten Solok juga memiliki kebudayaan yang khas, diantaranya:

Kegiatan bararak yang merupakan satu dari banyak ritual baralek di Kabupaten Solok ditampilkan dalam agenda Festival Singkarak Danau kembar 2008 yang diikuti oleh 74 nagari di Kabupaten Solok. Alek Bararak 74 nagari ini akan dimasukkan dalam catatan Museum Recor Indoneseia (MURI).
 
 

Kegiatan kesenian, seperti randai:
Randai adalah salah satu permainan tradisional di Kabuaten Solok yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.

Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang
Pada awalnya Randai adalah media untuk menyampaikan kaba atau cerita rakyat melalui gurindam atau syair yang didendangkan dan galombang (tari) yang bersumber dari gerakan-gerakan silat Minangkabau. Namun dalam perkembangannya, Randai mengadopsi gaya penokohan dan dialog dalam sandiwara-sandiwara, seperti kelompok Dardanela.
Randai ini dimainkan oleh pemeran utama yang akan bertugas menyampaikan cerita, pemeran utama ini bisa berjumlah satu orang, dua orang, tiga orang atau lebih tergantung dari cerita yang dibawakan, dan dalam membawakan atau memerankannya pemeran utama dilingkari oleh anggota-anggota lain yang bertujuan untuk menyemarakkan berlansungnya acara tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar